Rabu, 06 April 2016

Ragam Bahasa


Ragam bahasa Indonesia lama
Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia. Alasan Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia :

1) Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca,
2) Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa,
3) Keikhlasan suku daerah lain ,dan
4) Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan

Ragam bahasa Indonesia baru
Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemudapada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia.

Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan oleh pemakai bahasa. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
1) Memerlukan kehadiran orang lain
2) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
3) Terikat ruang dan waktu
4) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

Ragam bahasa lisan meliputi :
  1. Ragam bahasa cakapan. Ragam bahasa yang digunakan saat berbicara dengan teman, berbicara dengan orang lain yang lebih muda atau berbicara tidak resmi.
  2. Ragam bahasa pidato. Ragam bahasa yang digunakan untuk berpidato.
  3. Ragam bahasa kuliah. Ragam bahasa yang digunakan saat perkuliahan, misalnya saat mahasiswa berbicara dengan dosen.
  4. Ragam bahasa panggung. Ragam bahasa yang digunakaan saat pentas untuk menghibur orang lain.
Kelebihan :
  1. Lebih jelas karena pembicara menggunakan tekanan dan gerak anggota badan, sehingga pendengar lebih mudah mengerti
  2. Pembicara dapat langsung melihat ekspresi pendengar
  3. Lebih bebas dalam mengungkapkan sesuatu
Kelemahan :
  1. Pembicara sering mengulangi kalimat yang telah diucapkan
  2. Pendengar belum tentu mendengar jelas apa yang dikatakan pembicara
  3. Tidak semua orang bisa menyampaikan sesuatu dengan baik secara lisan
Contoh : pidato, presentasi

Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
  1. idak memerlukan kehadiran orang lain;
  2. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap;
  3. Tidak terikat ruang dan waktu;
  4. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Ragam bahasa tulis meliputi :
Ragam bahasa teknis
Ragam bahasa yang memperhatikan teknis atau cara penulisan.
Ragam bahasa undang-undang
Ragam bahasa menggunakan bahasa yang resmi.
Ragam bahasa catatan
Ragam bahasa yang singkat untuk mengingatkan sesuatu.
Ragam bahasa surat
Ragam bahasa untuk menyampaikan suatu informasi.

Kelebihan :
  1. Informasi yang disajikan dapat dikemas di dalam media cetak
  2. Dapat menambah kosa kata

Kelemahan :
  1. Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
  2. Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.

Contoh : buku-buku pelajaran, majalah, koran, dll.

Ragam bahasa resmi
Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
1) Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
2) Menggunakan imbuhan secara lengkap ;
3) Menggunakan kata ganti resmi ;
4) Menggunakan kata baku ;
5) Menggunakan EYD ;
6) Menghindari unsur kedaerahan .

Ragam bahasa tidak resmi
Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak normal .

Ragam bahasa akrab
Penggunaan kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti anggukan kepala , gerakan kaki dan tangan tangan,atau ekspresi wajah.

Ragam bahasa konsultasi
Ketika kita mengunjunggi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.

Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa yang harus memenuhi syarat diantaranya benar (menurut kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat , dan sistematis.

Ciri bahasa indonesia ragam ilmiah :
  1. Bahasa Indonesia ragam baku
  2. Pengunaan kalimat efektif
  3. Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda
  4. Pengunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias
  5. Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan
  6. Adanya keselarasan dan keruntutan antar proposisi dan antar alinea
Non Ilmiah (Fiksi) adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan lainnya. Bentuk karangan non ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, roman, anekdot, hikayat, cerber, puisi dan naskah drama.

 Ciri-Ciri Bahasa Non Ilmiah
  1. Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
  2. Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
  3. Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
  4. Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Kalimat non ilmiah merupakan kalimat yang tidak formal, dari bentuk bahasa, kosa kata, ataupun struktur, tetapi harus tetap memiliki alur yang jelas dalam penulisan. Tidak memiliki unsur semetodis atau sesistematis seperti layaknya kalimat ilmiah atau semi ilmiah. Kalimat non ilmiah biasa digunakan pada dongeng, hikayat, cerpen, novel.

Contoh kalimat non ilmiah:

- Damy adalah mahasiswa angkatan 2008
- Ibu pergi ke pasar untuk berbelanja
- Nidji sedang konser di JCC

Sumber
http://teorikux.blogspot.co.id/2013/10/variasi-dan-ragam-bahasa_1.html
http://aliza124.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-ragam-bahasa-ilmiah-semi.html
https://fadjarsantosa.wordpress.com/2014/10/04/ragam-bahasa-indonesia-dan-perbedaan-ragam-bahasa-ilmiah-non-ilmiah-dan-semi-ilmiah/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar