Pengertian Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah
kalimat yang terdiri dari dua buah klausa atau lebih yang saling
dihubungkan dengan kata hubung (Konjungsi). Klausa – klausa tersebut
berkedudukan sebagai anak kalimat dan induk kalimat.
1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedua klausanya memiliki hubungan setara atau sederajat.
- Kalimat Majemuk Setara Sejajar atau Menggabungkan.
Ciri – ciri kalimat majemuk setara:
1. Antar klausa memiliki hubungan koordinatif, sehingga bisa berdiri sendiri meskipun dipisahkan.
2. Klausa yang satu berkedudukan sama dengan klausa lainnya.
3. Konjungsi yang menghubungkan biasanya berupa, dan, lalu, kemudian, bahkan, ketika, setelah,dan sebelum.
Contoh :
Klausa 1 = Ayah sedang berkebun.
Klausa 2 = Ibu sedang memasak di dapur.
Ayah sedang berkebun dan Ibu sedang memasak di dapur.
Contoh – contoh kalimat majemuk setara :
1. Kakek sedang tertidur lelap sedangkan nenek sedang membaca Koran.
2. Budi sangat pandai dalam hal akademik, tetapi dia tidak pandai dalam hal olahraga.
3. Ibu telah menyiapkan sarapan pagi sebelum ayah bangun dari tempat tidurnya.
4. Paman datang dari Jakarta ketika aku sedang menonton televisi di ruang tamu.
5. Burung – burung kembali ke sarangnya setelah matahari terbenam di barat.
6.Robby membaca AL-qur'an dan Imronn menghafal hadis.
- Kalimat Majemuk Setara Berlawanan atau Mempertentangkan.
Contoh kalimat:
1. Rendy tidak menulis surat, tetapi hanya sebatas melukis.
2. Rina anak yang hemat,tetapi lisa anak yang boros.
3. Danis anak yang rajin,tetapi adiknnya pemalas.
2. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk
bertingkat adalah kalimat majemuk yang klausa – klausanya memiliki
hubungan yang tidak sejajar atau sederajat. Dengan kata lain, klausa –
klausa tersebut ada yang berkedudukan sebagai induk kalimat dan anak
kalimat.
Ciri – ciri kalimat majemuk bertingkat
1. Salah satu klausa / anak kalimat tidak tidak dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain, akan tidak memiliki arti jika dipisah.
2. Kata penghubungnya berupa jika, ketika, walaupun, bahwa, bagaikan, sebab, dan sehingga
Contoh
Klausa 1 / Induk kalimat = Gempa yang sangat dahsyat terjadi di Nepal
Klausa 2 / Anak kalimat = Bangunan dan rumah rata dengan tanah.
Gempa yang dahsyat mengguncang Nepal sehingga bangunan dan rumah rata dengan tanah.
Contoh – contoh kalimat majemuk bertingkat
1. Aku akan datang ke rumah Andi jika tidak hujan deras.
2. Budi sedang sakit ketika teman – temannya mengajak dia bermain.
3. Semua toko di Pasar Baru tetap buka walaupun tanggal merah.
4. Perilaku Budi menunjukan bahwa dia adalah anak yang baik hati.
5. Hari ini sangat cerah bagaikan lampu yang bersinar.
6. Ani tidak pernah terlambat ke sekolah sebab rumahnya dekat.
7. Agung melempar kucing itu ke tanah sehingga menjadi kotor.
8.Walaupun komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih dapat mengacaukan data-data komputer itu.
3. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan
adalah kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang
digabungkan menjadi satu. Kalimat – kalimat tunggal tersebut dirapatkan
atau digabung dengan hanya menyebutkan bagian yang tidak sama dan
dipisahkan dengan tanda koma (,), dan konjungsi dan.
Ciri – ciri majemuk rapatan
1. Bisa dipisahkan menjadi dua buah kaalimat tunggal atau lebih.
2. Dipisahkaan dengan tanda koma, dan konjungsi dan, serta, dan juga.
Contoh:
Ibu memasak ayam goreng.
Ibu memasak ikan goreng.
Ibu memasak nasi goreng untuk makan malam.
Ibu memasak ayam, ikan, dan nasi goreng untuk makan malam.
Contoh – contoh kalimat majemuk rapatan.
1. Aku mengunjungi Museum Fatahillah dan Monumen Nasional di Jakarta.
2. Ayah memberiku buku, tas, dan sepatu baru.
3. Kakek minta dibelikan susu, roti, sabun mandi serta pasta gigi.
4. Budi mengajak Nia, Andi, Shinta serta Agung pergi ke pasar.
5. Ani sangat pintar dalam hal memasak, membersihkan tempat tidur, dan merapikan baju.
EmoticonEmoticon